Industri Pariwisata Butuh Campur Tangan Pokdarwis

Tempat wisata merupakaan destinasi yang harus dijaga keamanan, keindahan dan ketertiban serta pesonanya, karena hal inilah yang dapat memukau pengunjung sehingga merasa nyaman dalam kunjungannya di tempat wisata. Di sinilah peran Pokdarwis sangat dibutuhkan, sehingga harus ada pembinaan dan arahan bagi masyarakat melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), agar ada kesadaran masyarakat dalam ikut membantu mengelola pariwisata. Pembinaan ini dilaksanakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudbar) Kabupaten Batang melalui Jambore Pokdarwis tingkat Kabupaten Batang yang berlangsung di obyek wisata PT. Pagilaran Kecamatan Blado. Kepala Disbudpar, Sutiyo saat membuka Jambore tersebut mengatakan pihaknya telah mengkoordinasikan kelompok - kelompok sadar wisata yang ada di Kabupaten Batang. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) ini telah dikumpulkan dan dikukuhkan oleh Sekda.

Menurut Sutiyo, pada hakikatnya peran pokdarwis sangat besar untuk kemajuan sebuah tempat wista. Melalui Pokdarwis diharapkan ada pengembangan pariwisata melalui konsep industri kreatif dengan sinergitas kearifan lokalnya. "Pokdarwis telah terbentuk dan dikukuhkan. Dimohon seluruh Pokdarwis memiliki semangat bersama bersinergi dengan Dinas Pariwisata untuk pengembangan pariwisata melalui konsep industri kreatif dengan sinergitas kearifan lokalnya," kata Sutiyo.

Kabupaten Batang dengan letak geografis yang memiliki laut, pegunungan sangat potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi tempat wisata yang jarang dimiliki oleh daerah lain, hanya saja belum dimaksimalkan untuk mengeksplorasi alam sebagai tujuan wisata. "Batang memiliki wisata laut, air panas, gunung dengan panorama yang indah, serta desa wisata dengan kearifan lokalnya, namun kita belum memaksimalkan. Dinas Pariwisata tidak bisa kerja sendiri harus ada campur tangan semua stakeholder untuk kemajuan industri pariwista," jelas Sutiyo.

Melalui Jambore Pokdarwis ini Sutiyo mengajak Pokdarwis dan seluruh stakeholder untuk belajar profesional dalam pengelolaan wisata, dengan mengubah pola pikir atau mindset-nya, dengan memiliki integritas yang santun, berbudaya, berakhlak dan beradab.

Sutiyo juga mengatakan Batang memiliki potensi untuk dijadikan industri pariwisata. Jika pembangunan dikonsentrasikan ke tempat wisata, hal ini berpotensi sekali menambah peningkatan asli daerah melalui sektor pariwisata.

Kepala Sub Bagian Program Disbudpar, Rahwan, mengatakan tujuan Jambore Pokdarwis ini adalah untuk membantu mengelola dan menciptakan lapangan kerja di destinasi wisata yang ada di wilayahnya. Di Kabupaten Batang ada 11 Pokdarwis yaitu Tirta Swara Desa Bandar, Pantai Jodo Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing, Wast Selopajang Timur Blado, Bende Samudra Desa Kedawung, Tirto As Syfa Desa Sangubanyu, Pesona Alami Desa Sodong, Peomas Assik Kelurahan Pryonanggan Selatan, Pandu Dewa Nata Desa Pretek, Arum Sari Desa Pandansari, Ujung Jaya Desa Ujung Negoro dan Lingga Bhadra Desa Wonobodro yang terkenal dengan wisata religinya.

Kabupaten Batang untuk Lomba Pokdarwis sudah biasa juara di tingkat Provinsi. "Tiap tahun berturut - turut juara pokdarwis, yang diwakili oleh Pokdarwis Agrobinangkit dan Mustika Kamulyan Desa Keteleng Kecamatan Blado," kata Rahwan.

Materi Lomba Pokdarwis antara lain tentang kepolisian, keamanan, narkoba, industri kepariwisataan dan usaha pariwisata, PKK serta Bahsa Inggris. Pada kesempatan tersebut peserta Jambore mengikuti kegiatan Sapta Pesona dengan penanaman 20 pohon saman di area obyek wisata PT. Pagilaran.(batangkab.go.id)

14 Januari 2016 Lukman Dibaca Kali

Bagikan ke Jejaring Sosial